Minggu, 27 Oktober 2013

Sebuah Rahasia Terkabulnya Doa Yang Justru Kita Lewatkan

Sebuah Rahasia Terkabulnya Doa Yang Justru Kita Lewatkan
Doa adalah senjata kaum muslimin, apa jadinya bila senjata itu tumpul dan tidak mempan. Bagaimana senjata itu sekarang begitu tumpul dirasakan bahkan seorang ulama pun yang memegangnya tidak terasa apa apa. Ada apa dibalik tidak terkabulnya doa Manusia sekarang ?. Anda akan heran bagaimana doa seseorang tidak dapat dikabulkan justru karena sesuatu hal yang sebenarnya menurut kita sepele. Apakah Itu?

Tepat, Makanan yang kita makan ternyata sangat mempengaruhi kekuatan sebuah doa.

Doa akan sangat mudah sekali dikabulkan ketika hati kita bersih, Dan hati berhubungan dengan darah, sedangkan darah erat kaitannya dengan sesuatu yang kita makan dan kita pikirkan. Darah juga lah yang akan menjadi saksi syahid tidaknya seseorang. Anda Ingat para syahid yang darahnya terus mengucur segar ketika sudah meninggal lama?. Menurut anda bagaimana keadaan darahnya saat itu.

Benar, saat dalam situasi genting termasuk dimedan perang adalah saat yang paling bagus untuk darah seseorang, saat itu semua organ tubuh memaksimalkan kerjanya, apalagi tubuh jauh sekali dari makanan, saat itu tubuh juga jauh sekali dari senda gurau, jauh dari omongan yang tidak ada gunanya. Saya sangat menyarankan, buat para mujahidin, berdoalah tanpa keraguan, anda sedang dekat sekali dengan pencipta. Buat selain mujahidin termasuk saya, mintalah doa mereka atau jadilah seorang mujahidin

Ketika selesai membaca ini anda bisa menilai dengan kondisi apa para trio bomber itu meninggal. Subhanallah, tubuh mereka lebih dari 40 hari sebelum eksekusi, jauh dari hal2 yang tidak berguna dan merusak. Selama itu mereka betul betul mencuci dan membersihkan darah. Adalah wajar jika doa mereka cuma satu "Syurga". Adalah wajar jika darah mereka turut bersaksi. Dan adalah wajar untuk yang tidak mengerti rahasia ini mengatakan "mereka tidak syahid"

Perhatikan sabda Rosulullah berikut :
Sa’ad bin Abi Waqash pernah meminta dido’akan Nabi saw agar do’a-do’anya senantiasa dikabul. Maka Nabi bersabda, ”Hai Sa’ad, perbaiki makananmu, tentu do’amu akan dikabulkan. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya seorang hamba yang memasukkan makanan haram di dalam mulutnya tidak akan diterima amalnya selama 40 hari. Dan siapa saja hamba yang dagingnya tumbuh dari barang haram, neraka lebih utama baginya!” (HR. Thabrani).

Akan percuma sekali jika kita sudah mengerti dan pandai tata cara, rukun, adab dan syarat serta waktu terkabulnya doa sedangkan kita melupakan hal yang justru sangat penting yang pernah diisyaratkan oleh Nabi Muhammad sekalipun anda seorang ahli ibadah, hal ini hanya akan menjadi senda gurau dan bahan olokan syetan.

”Sesungguhnya jika ada seseorang yang taat beribadah, setan akan berkata kepada kawan-kawannya, ’Lihatlah dari mana makanannya’. Jika makanannya berasal dari yang haram, maka setan berkata, ’Biarkan saaja dia berpayah-payah dan bersungguh-sungguh (beribadah), sungguh telah cukup bagi kalian dirinya itu. Sesungguhnya kesungguhan beribadahnya beserta makan barang haram tidak akan membawa manfaat”. (HR. Muslim)

Perhatikan juga kisah beliau tentang seorang laki-laki yang sedang menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut masai dan kedua kakinya berdebu. Ia menengadahkan kedua tangannya ke arah langit seraya berkata, "Ya Rabbi…!Ya Rabbi…! Namun makanannya haram, minumannya haram, dan ia dibesarkan dari barang yang haram. Lantas bagaimana mungkin doanya akan terkabul?!"

Coba perhatikan lafadzh "dan dia dibesarkan dari makanan yang haram." Beliau seakan mengisyaratkan dengan lafadzh tadi

Walhasil doa kita akan sangat mudah dikabulkan jika suasana darah kita bersih. Lalu bagaimana cara membersihkan darah.

Perhatikan poin diatas. Darah akan bersih saat tubuh kita tidak tersentu sesuatu yang haram selama 40 hari. Artinya kita tidak makan sesuatu dari yang haram. padahal jika kita makan sekali saja barang haram, amal kita tidak diterima selama 40 hari. Artinya doa kita tidak bakal berpengaruh.

Dan ini akan sulit kita temukan saat ini terutama didaerah kota besar. Anda akan menemukannya di daerah yang bukan cuma desa tetapi juga terpencil, jauh dari sentuhan pabrik (baca : kode lemak babi pada makanan => cari di situs ini dengan fitur pencarian diatas)

Darah akan bersih saat kita dalam keadaan teraniaya dan disakiti. Perhatikan sabda Rasulullah saw:
Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan, Nabi SAW mengutus Mu’adz ke Yaman dan beliau berkata kepadanya: "Takutlah kamu akan doa seorang yang terzhalimi (teraniaya) karena doa tersebut tidak ada hijab (penghalang) di antara dia dengan Allah" (H.R. Bukhari dan Muslim).

Perhatikan poin diatas. Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk tidak berlaku zhalim (aniaya) kepada orang lain sekalipun orang itu bukan beragama islam
.
Kita diperintahkan takut kepada doa orang teraniaya karena doa itu pasti terkabul. Rasul menegaskan, tidak ada penghalang (hijab) antara doa itu dengan Allah SWT. Mengapa? Sebab saat itu hati seseorang yang teraniaya sedang ada dalam kondisi maksimal dekatnya dengan sang pencipta, apalagi jika selama 40 hari sebelumnya dia tidak memasukkan sesuatu yang haram untuk darahnya (ke tubuhnya). Jelas doa orang tersebut berpeluang besar untuk dikabulkan. karena pada dasarnya orang orang yang hidup setelah kenabian Muhammad saw adalah umatnya juga meskipun orang nashrani dan yahudi tidak mengakuinya,

Jadi setelan tubuhnya adalah setelan syariat Nabi Muhammad saw juga. Apa jadinya jika setelan itu dipakaikan syariatnya nabi Isa ataupun Musa? Apa jadinya jika komputer pentium 4 lalu petunjuk penggunaanya menggunakan pentium 2. Oleh karenanya, bersikap adil senantiasa harus ada pada diri setiap individu Muslim.

“Tiga do’a yang dikabulkan, yaitu do’a orang yang berpuasa, do’a orang yang bepergian, dan do’a orang yang teraniaya.” (HR. Uqaili, dari Abu Hurairah)

Suatu saat Rasulullah saw bersabda kepada para sahabatnya,
“Akan datang suatu masa kepada manusia, yang didalamnya manusia tidak kuasa mencari penghidupan melainkan dengan cara maksiat, hingga seseorang berani berdusta dan bersumpah (palsu). Maka apabila masa itu telah datang, hendaklah kalian berlari.” Seorang sahabat bertanya kepada beliau, “Wahai Rasulullah, kemanakah kami harus berlari?” Rasulullah menjawab, “(Berlarilah) kepada Allah dan kepada kitab-Nya dan kepada sunnah Nabi-Nya”.

Wallaahu Alam Bishshowab

Artikel lain yang mungkin Anda sukai :
Nasihat Syeikh Yusuf Qaradhawi untuk Kaum Muslimin Terkait Film Innocence of Muslims “IOM”Kanselir Jerman, Angela Merkel : Islam Telah Menjadi Bagian dari JermanGenerasi Intelektual Profetik Proyek Percontohan Kebangkitan BangsaPengetahuan dan FilsafatTujuan Zakat dan Dampaknya dalam Kehidupan Pribadi dan MasyarakatNabi Muhammad di Mata Para Tokoh DuniaKeutamaan Puasa dan Rahasia-RahasianyaKH Hasyim Asy’ari, Pendiri Nahdlatul Ulama Organisasi Islam Terbesar di IndonesiaMenguak Rahasia di Balik WudhuPenentuan Awal dan Akhir Ramadhan Dalam Perspektif FIQIH

0 komentar:

Posting Komentar